
Bayangkan kamu menulis cerita fantasi waktu SMP — penuh drama berlebihan, karakter ganteng misterius, dan bendera kematian di mana-mana. Sekarang bayangkan kamu terjebak di dalam cerita itu… sebagai penjahat utama.
Itulah mimpi buruk — sekaligus petualangan kocak — yang dihadapi oleh Iana Magnolia dalam anime Tensei Akujo no Kuro Rekishi (The Dark History of the Reincarnated Villainess).
Anime ini diadaptasi dari manga karya Akiharu Tōka, dan mulai tayang pada 8 Oktober 2025, diproduksi oleh Studio DEEN. Di tengah maraknya anime isekai, seri ini menonjol bukan karena aksi spektakuler, tetapi karena kejujuran dan kelucuannya dalam menertawakan karya masa muda sendiri.
💫 Sinopsis: Dunia yang Kau Ciptakan, Kini Menjadi Penjaramu
Kisah ini mengikuti Konoha Satou, seorang wanita muda yang setelah mengalami kecelakaan mendadak, mendapati dirinya terlahir kembali sebagai Iana Magnolia — sang “villainess” dari novel fantasi yang dulu ia tulis saat remaja.
Masalahnya, Iana adalah karakter antagonis yang mati tragis di akhir cerita karena obsesinya terhadap kakak laki-lakinya dan karena permainannya dengan si protagonis pria.
Kini, Konoha (dalam tubuh Iana) bertekad menghindari takdir tragis yang ia tulis sendiri — sembari berhadapan dengan fakta pahit bahwa dunia ini dibangun dari tulisan-tulisannya yang penuh drama dan keabsurdan masa muda.
“Dia tahu semua orang di dunia ini… karena dia yang menulis mereka — dan itu membuat semuanya dua kali lebih memalukan.”
😂 Pesona Utama: Isekai, Tapi Make It Self-Awareness
Yang membuat Tensei Akujo no Kuro Rekishi menonjol adalah sindiran halus terhadap budaya isekai dan penulis muda.
Alih-alih jadi kisah “reinkarnasi yang keren”, anime ini lebih seperti komedi reflektif.
Iana terus-menerus diserang oleh ciptaannya sendiri:
- Karakter cowok yang ia tulis terlalu “cool” hingga bikin dirinya malu,
- Plot klise yang membuat situasi tak masuk akal,
- Dan tentu saja, momen di mana dia sadar betapa cringe naskah aslinya dulu.
Namun di balik tawa, ada tema yang menyentuh:
tentang menerima diri sendiri — bahkan bagian dari masa lalu yang dulu ingin kita lupakan.
🎨 Produksi: Klasik DEEN, Hangat dan Penuh Nuansa

Disutradarai oleh Hiroaki Sakurai (Saiki Kusuo no Psi-nan), anime ini menampilkan gaya visual khas Studio DEEN yang sederhana tapi ekspresif.
Palet warnanya lembut, dengan desain karakter karya Tomoyo Sawada yang memadukan kesan “shoujo klasik” dan “fantasi elegan”.
Sementara Mitsutaka Hirota (The Eminence in Shadow) menulis naskahnya dengan keseimbangan pas antara drama dan komedi meta.
Musiknya digarap oleh Ryūichi Takada (MONACA), yang menambah atmosfer nostalgia dan komedi absurd dalam satu paket.
💖 Karakter yang Tak Sekadar Klise
- Iana Magnolia – si villainess yang berjuang melawan naskah takdirnya sendiri. Campuran antara canggung, pintar, tapi gampang panik.
- Sol Nemophyra – karakter pangeran misterius yang terlalu sempurna untuk jadi nyata (karena ya, memang ditulis begitu oleh Konoha muda).
- Yomi Blacksarana – tipikal “dark hero” yang dulu Iana tulis dengan gaya terlalu edgy — dan kini ia harus berurusan langsung dengannya.
Interaksi mereka lucu sekaligus menohok, terutama saat Iana sadar bahwa semua “drama” yang terjadi hanyalah hasil imajinasi berlebihan dirinya sendiri.
🔥 Kenapa Wajib Masuk Watchlist?
- Konsep Meta yang Segar – Cerita tentang penulis yang harus hidup dalam “dosa masa lalunya” sendiri.
- Komedinya Relatable – Semua orang pasti pernah bikin sesuatu yang cringe waktu muda, dan anime ini dengan berani menertawakannya.
- Romansa yang Hangat tapi Nanggung – Gaya shoujo yang manis namun tidak berlebihan.
- Pesan Emosional – Belajar berdamai dengan versi lama dari diri kita adalah tema yang sederhana tapi dalam.
🕯️ Penutup: Dari “Villainess” Menjadi Cermin Diri

Tensei Akujo no Kuro Rekishi bukan hanya tentang gadis yang bereinkarnasi ke dunia fantasi, tapi tentang seseorang yang berdamai dengan masa lalunya, bahkan bagian yang paling memalukan.
Anime ini membuktikan bahwa tak semua kisah isekai harus penuh aksi — terkadang, yang paling menyentuh adalah menertawakan diri sendiri dan tetap melangkah maju.
Jika kamu mencari tontonan yang lucu, ringan, tapi punya makna mendalam, maka Tensei Akujo no Kuro Rekishi adalah permata musim gugur 2025 yang tak boleh kamu lewatkan.