
🎬 Sinopsis / Cerita
- Tokoh utama adalah Saku Chitose, siswa SMA yang sangat populer — pintar, aktif, memiliki kepribadian sosial yang kuat, dan dihormati oleh teman-teman serta guru
- Tetapi meski populer, di dunia maya ada banyak yang mengejek atau mencela dia — misalnya memanggilnya “playboy bajingan” (“womanizing scumbag”) karena kecemburuan orang lain. Tapi reputasinya tetap baik di sekolah dan di komunitasnya.
- Sepanjang tahun kedua SMA, Saku punya tanggung jawab dari guru untuk membujuk seorang teman sekelasnya, Kenta Yamazaki, yang sudah lama tidak keluar rumah (shut-in), agar kembali ke sekolah.
- Ternyata Kenta juga ikut menyebarkan kebencian terhadap Chitose (mungkin karena rumor, perasaan pribadi, atau salah paham), jadi upaya Saku untuk membantunya nggak semudah yang dibayangkan. Ceritanya kemudian akan mengulik bagaimana Saku menghadapi tekanan dari reputasi, bagaimana dia berinteraksi dengan teman-teman (termasuk yg populer dan yg kurang populer), dan bagaimana mereka punya hubungan & konflik antar karakter.
- Anime ini direncanakan tayang musim gugur (Fall) 2025, diproduksi oleh studio Feel.
✅ Kenapa Anime Ini Menarik

Beberapa aspek yang membuat Chitose-kun wa Ramune Bin no Naka jadi salah satu anime yang dinantikan:
- Karakter utama yang kompleks
Chitose bukan hanya siswa populer yang semuanya berjalan mulus — dia punya sisi yang dianggap publik sebagai sempurna, tapi juga harus menghadapi rumor, tekanan sosial, dan ekspektasi. Kontras antara citra publik dan kehidupan nyata/moralnya, serta bagaimana ia berusaha menjaga hubungan & citranya memberikan ruang untuk perkembangan karakter yang menarik. - Tema sosial & relevansi
Anime ini menyentuh isu-isu seperti reputasi di sekolah, bullying (termasuk lewat media sosial), isolasi sosial (siswa yang tidak hadir di sekolah), serta bagaimana orang memandang satu sama lain berdasarkan rumor atau prasangka. Isu-isu ini sangat relatable terutama di kalangan remaja/anak sekolah. - Relasi antar karakter yang menarik
Ada dinamika antara siswa populer dan siswa yang kurang terlibat sosial, tetapi juga kehadiran teman-teman dan karakter-karakter kira‑kira “elit sosial” di lingkungan sekolah yang punya kelebihan & kekurangan sendiri. Interaksi mereka kemungkinan besar penuh konflik tapi juga momen-momen emosional. - Pola kisah slice-of-life + romantis + drama sekolah
Campuran antara kehidupan sekolah, persahabatan, romantisme, dan masalah internal karakter memberi variasi. Bukan hanya soal cinta, tapi soal bagaimana seseorang mengelola citra diri, tekanan sosial, dan tanggung jawab moral terhadap orang lain. - Produksi & adaptasi yang sudah matang
Cerita ini sudah menjadi light novel sejak 2019, kemudian diadaptasi menjadi manga, dan sekarang menjadi anime. Dengan pengalaman publikasi dan adaptasi, potensi agar anime ini punya kualitas bagus cukup tinggi. Selain itu studio-nya, Feel, punya rekam jejak dalam genre rom‑com / slice‑of‑life / drama sekolah.